Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

TAPANULI UTARA PROSPEK MENJADI SENTRA PRODUKSI DAN INDUSTRI GAHARU

Gambar
Pohon gaharu yang dikenal dengan sebutan “hau alim” di Tapanuli, Aceh, dan Sumatra Barat ternyata ditemukan tumbuh alamiah di Tapanuli Utara seperti kecamatan luat Pahae, Adian Koting, Parmonangan dll. Hau Alim yang menghasilkan produk kayu gaharu bernilai ekonomi tinggi ini (Rp.30 juta/Kg, kualitas super) telah tumbuh sejak ratusan tahun lalu (Hou 1960), karena pada masa hidup para ompu sijolo tubu, hau alim telah lazim digunakan sebagai obat tradisional yang ampuh seperti, obat ibu-ibu yang habis melahirkan (vitalitas), cacar, malaria, sakit perut, anti bisa digigit ular dan serangga berbisa, paru-paru, asma, dan untuk ritual kepercayaan untuk memuliakan “Mulajadi Nabolon”. Hasil pengamatan terkini melalui acara “Pelatihan Petani dan Pemuda Tani se Tapanuli Utara pada tgl 22 Agusrtus – 12 September 2009 membuktikan bahwa ratusan pohon gaharu yang masuk marga Aquilari., famili Thymelaeaceae tersebut tumbuh alamiah dan bercampur di kebun-kebun karet milik rakyat. Hau Alim mer

GAHARU HYBRID (Aquilaria mallcrassna)

Gambar
Telah hadir hybrid gaharu yang disebut Aquilaria malcrassna. Hybrid gaharu ini dihasilkan dari perkawinan antara Aquilaria malaccensis (induk betina) x A. crassna (Jantan). Penetapan hybrid didasarkan ukuran biji yang berbeda dari ke dua induknya. Semoga kehadiran hybrid ini akan menambah kekayaan aroma wangi dupa gaharu di masa datang. Salam gaharu.

Aquilaria malaccensis Lamk. YANG BENAR.

Gambar
Aquilaria malaccensis Aquilaria microcarpa  Kini saatnya kita luruskan tentang penamaan species gaharu yang sedang gencarnya kita budidayakan. Sampai saat ini, kita masih mengikuti penamaan species yang rancu. Secara tidak sadar kita sebut 3 saja, yaitu Aquilaria malaccensis yang berasal dari Sumatra dan Kalimantan (Indonesia bagian Barat); A. filaria dari Papua, Maluku, dan Sulawesi (Indonesia bgn Timur); serta Gyrinops versteegii dari Mataram. Kenyataan ini diawali oleh "market" yang memang hanya menyebut ke-3 species tsbt.  Statement yang dirilis sejak dahulu bahwa A. malaccensis penghasil gaharu kualitas tertinggi, juga perlu kita kaji kebenarannya. Prof. Ishihara  (1991), ahli kimia yang meneliti kandungan kimia gubal gaharu menyatakan bahwa, sampel gaharu yang diteliti berasal dan dibeli dari pasar bebas. Dan ditambahkan bahwa gaharu tersebut berasal dari Kalimantan. Padahal di Kalimantan ditemukan A. malaccensis, A. microcarpa, A. beccariana.